smk wela
Sabtu, 20 Agustus 2022 siswa SMK WELA yang tergabung dalam kelompok siswa kewirausahaan mengadakan kunjungan ke Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang berada di Kabupaten Banyumas dan Banjarnegara. Kunjungan pertama ke Produksi Cimol Made Ariska berlokasi di desa Lesmana RT-03 RW-06 Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas. Di sini peserta melihat langsung proses produksi Cimol Made Ariska mulai dari persiapan bahan, alat, proses produksi, packaging produk sampai marketing.
Made Ariska selaku owner UMKM tersebut menceritakan sejarah industri UMKM yang dikelolanya hingga sukses meraih omzet puluhan juta saat ini. "Dibutuhkan ketekunan, kerja keras dan fokus untuk berwirausaha. Dengan mengenyam pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) saat ini akan membantu manajemen UMKM lebih maju", ungkapnya.
Kunjungan selanjutnya ke industri digital Info Banyumas yang berlokasi di Perum Saphire Estate Blok I No 7 Sumampir Purwokerto Utara Kabupaten Banyumas. Rombongan langsung disambut owner Irfan Bahtiar. Dalam pemaparannya menyampaikan bahwa industri digital saat ini menjadi peluang usaha yang menjanjikan. Info Banyumas menjadi admin medsos Instagram beberapa perusahaan swasta yang bergerak dibidang kuliner yang memiliki banyak cabang di daerah-daerah. "Tantangan digital industri adalah kreatifitas tiada henti dan selalu update medsos yang dikelola setiap saat. Sehingga ide-ide tidak boleh berhenti terus berkembang", ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut peserta diajari tips and trik photography menggunakan peralatan sederhana berupa Handphoene dengan hasil photo professional.
Kunjungan terakhir ke Tito's Garage sebuah rumah produksi dan jasa bengkel di Kabupaten Banjarnegara. Peserta diberi kesempatan untuk mengeksplore tentang otomotif mulai dari mesin, trouble shooting kerusakan motor serta telnologi terbaru industri otomotif yang sedang berkembang.
"Melalui kegiatan kunjungan UMKM yang bergerak diberbagai bidang diharapkan siswa termotivasi dan memiliki gambaran dunia kerja untuk menumbuhkan jiwa enterpreuner", kata Aziz Masruri salah satu guru Produk Kreatif dan Kewirausahaan (PKK).
