Jemblung merupakan teater tutur yang paling “murni” dan paling sederhana, yang semua ungkapannya dilakukan dengan media ungkap yang paling esensial, ialah suara. Dengan kemampuan suaranya para pemain dapat menggambarkan suasana cerita, kejadian dalam cerita dan dapat menggambarkan berbagai tokoh dan berbagai watak yang dimainkan.
Sebagaimana umumnya teater tutur, cerita yang dihidangkan bertolak dari sastra lisan yang oleh masyarakat lingkungannya sudah sangat dikenal. Dengan improvisasi para pemain memainkan tokoh-tokoh dalam cerita yang sudah dipahami secara mentradisi. Cerita yang disampaikan tak lupa selalu diungkapkan dalam gaya yang menarik dan penuh humor.
"Meskipun hanya dengan suara/vokal, pertunjukan sangat menarik karena para pemainnya sangat pandai membawakan pertunjukan tersebut. Tidak membosankan, penuh variasi dan tak lupa diselingi humor yang menjadi kegemaran para penonton, terutama humor khas Banyumasan, dengan dialek khas Banyumas" terang Titis Widyaningtyas, S.Pd Pembina Tim WELA JEMBLUNG.
"Pertunjukan dalam Jemblung bukan saja berfungsi sebagai hiburan melainkan juga memberikan pendidikan dan ajaran moral dalam kehidupan sehari-hari", ucap Dra. Nuan Sukini Kepala SMK WELA yang hadir dalam pemberian penghargaan Juara 1 Lomba Jemblung Banyumasan sekaligus menyaksikan pertunjukan Jemblung SMK WELA di Pendopo Sipanji Kabupaten Banyumas.