H. Fatkhul Aziz, S.Ag selaku pembina upacara dalam amanatnya menyampaikan semboyan pejuang nasional dalam pendidikan Ki Hajar Dewantara. "Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa, dan Tut Wuri Handayani. Artinya di depan memberi contoh, di tengah membangun semangat dan di belakang memberi dorongan masih sangat relevan sampai saat ini", ucapnya.
Dalam upacara tersebut juga dibacakan amanat para pahlawan nasional di antaranya:
Bung Karno:“Beri aku 1.000 orang tua,niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”
Muh. Hatta:"Pahlawan yang setia itu berkorban, bukan buat dikenal namanya, tetapi semata-mata membela cita-citanya"
Bung Tomo: "Lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka. Semboyan kita tetap: merdeka atau mati!"
R.A Kartini: "Jangan pernah menyerah jika kamu masih ingin mencoba. Jangan biarkan penyesalan datang karena kamu selangkah lagi untuk menang"
Upacara diakhiri dengan doa untuk jasa para pahlawan yang telah gugur mengorbankan jiwa dan raga untuk kemerdekaan Indonesia serta memohon kesehatan, keselamatan, kesejahteraan dan kemakmuran bangsa Indonesia.